BUDIDAYA BUNGA KOL
Ir. Suharyono Kristanto
Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan
BPP Mojo
Syarat
Tumbuh
·
Kubis bunga merupakan tanaman sayuran
yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperature untuk pertumbuhan
kubis bungan yaitu minimum 15.5 – 18 derajat dan maksimum 24 derajat C.
·
Kelembaban optimum bagi tanaman kol
antara 80-90%.
·
Dengan diciptakannya kultivar baru yang
lebih tahan terhadap temperature tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat
dilakukan di daratan rendah ( 0 – 200 m dpl ) dan menengah ( 200 – 700 m dpl ).
Di daratan rendah, temperature malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya
sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang.
PEMBIBITAN
Penyiapan
Benih
Penyiapan benih
dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan benih dan meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut
:
·
Sterilisasi benih, dengan merendam benih
dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih
dalam air panas 55 derajat C selama 15 – 30 menit.
·
Penyeleksian benih, dengan merendam biji
dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam.
·
Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai
benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah.
Benih harus disemai dan
dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan di
bedengan atau langsung di bumbung (koker). Bumbung dapat dilakukan dari daun
pisang, kertas makanan berplastik atau polybag kecil.
Teknik
Penyemaian Benih
Hal yang perlu
diperhatikan dalam penentuan lokasi persemaian antara lain : (1) tanah tidak
mengandung hama dan penyakit atau factor-faktor lain yang merugikan ; (2)
lokasi mendapat penyinaran cahaya matahari cukup, dan (3) dekat dengan sumber
air bersih.
Penyemaian di bumbung
(koker atau polybag ), satu per satu benih dimasukkan ke dalam bumbung yang
dibuat dengan cara seperti di atas. Bumbung dapat terbuat dari daun pisang atau
daun kelapa dengan ukuran diameter dan tinggi 5 cm atau dengan polybag kecil
yang berukuran 7-8 cm x 10 cm Media penyemaian adalah campuran tanah halus
dengan pupuk kandang (2:1) sebanyak 90%. Sebaiknya media semai disterilkan
dahulu dengan mengkukus media semai pada suhu udara 55-100 derajat C selama 30
– 60 menit atau dengan menyiramkan larutan formalin 4% ditutup lembar plastik
(24 jam ) lalu diangin-anginkan. Cara lain dengan mencampurkan media semai
dengan zat fumigant Basamid-G (40-60 gram / m2) sedalam 10-15 cm, disiram air
sampai basah dan ditutup dengan lembaran plastic (5 hari), lalu plastic dibuka,
dan lahan diangin-anginkan (10-15hari).
Pemeliharaan
Pembibitan / Penyemaian
·
Penyiraman dilakukan setiap hari pada
pagi dan sore hari tergantung cuaca.
·
Pengatur naungan persemaian dibuka setiap
pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya
matahari terlalu panas dan kurang menguntungkan bagi bibit.
·
Penyiangan dilakukan terhadap tanaman
lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti
rumput-rumput / gulma lainnya yang tumbuh disela-sela tanaman pokok
·
Dilakukan pemupukan larutan urea dengan
konsentrasi 0,5 gram / liter dan penyemprotan pestisida ½ dosis jika
diperlukan.
·
Hama yang menyerang biji yang belum
tumbuh dan tanaman muda adalah semut, siput, bekicot, ular tritip, ulat pucuk,
molusca dan cendawan. Sedangkan, penyakit adalah penyakit layu. Pencegahan dan
pemberantasan digunakan Insektisida dan fungisida seperti Furadan 3 G,
Antrocol, Dithane, Hostathion dan lain-lain.
PENGOLAHAN
MEDIA TANAM
Pembentukan Badengan
Lahan dibersihkan dari
tanaman liar dan sisa-sia akar, dicangkul sedalam 40-50 cm, lalu dibuat
bedengan selebar 80-100 cm. Pada lahan miring perlu dibuat parit di antara
bedengan tetapi jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat.
Pengapuran
Pengapuran hanya
dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5.5 dengan dosis kapur yang sesuai
dengan nilai pH tanah tetapi umumnya berkisar antara 1- 2 ton ha dalam bentuk kalsit atau dolomite. Kapur
dicampurkan merata dengan tanah pada saat pembuatan bedengan.
Pemupukan
Pada saat pembuatan
bedengan berlangsung, campurkan 12,5 – 17,5 ton / ha pupuk kandang matang
ditambahkan dengan asumsi populasi tanaman per hektar antara 25.000 – 35.000.
Selain itu juga diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP – 36 dan KCI dengan
dosis masing-masing 250 kg disebar merata dan dicampur dengan tanah di
bedengan. Setelah itu lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.
TEKNIK
PENNAMAN
Penentuan
Pola Tanaman
Jarak tanam kubis
bungan adalah 50 x 50 cm untuk kultivar yang tajuknya melebar dan 45 x 65 cm
untuk kultivar tegak. Waktu tanam terbaik di pagi hari antara jam 06.00 – 09.00
atau sore hari antara jam 03.00 – 05.00.
Cara
Penanaman
Bibit dikeluarkan
dengan cara membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa
merusak akar. Satu bbit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram
sampai tanah menjadi basah benar.
PEMELIHARAAN
Penyulaman
Jika ada tanaman yang
rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira
– kira 2 minggu.
Penyiangan
Penyiangan yang
bersamaan dengan penggemburan dilakukan bersama – sama dengan pemupukan susulan
yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (hst), 20 hst dan 30-35 hst. Penyiangan dan
penggemburan harus silaksanakan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar
tidak merusak akar kubis bunga yang dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetative
(memasuki masa berbunga ) penyiangan dihentikan.
Perempalan
Perempelan tunas cabang
dilakukan seawall mungkin supaya ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk
optimal. Egera setelah terbentuk massa bunga, daun daun tua diikat sedemikian
rupa sehingga massa bungan ternaungi dari cahaya matahari. Penutupan ini
berfungsi untuk mempertahankan
Pemupukan
Warna bunga supaya
tetap putih.
Selama masa pertumbuhan
tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.
·
Pupuk susulan I diberikan 7 – 10 hst
terdiri atas ZA 150 kg / ha, Urea75/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCI 75 kg / ha di
sekeliling tanaman sejauh 10-15cm dari batangnya lalu di timbun tanah.
·
Pupuk susulan II diberikan 20 hst
terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCI 150 kg/ha di
larikan sejauh 20 cm dari batangnya lalu di timbun tanah.
·
Pupuk susulan III dibeirkan 30-35 hst
terdiri atas ZA 150 kg.ha, urea 100kg/ha, dan KCI 150 kg.ha di larikan sejauh
25 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah. Bersamaan dengan pupuk susulan III
tanaman disemprot dengan pupuk daun dengan N dan K tinggi.
Pengarian
dan penyiraman
Pengariran dilakukan
secara rutin di pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan
1 - 2 kali sehari terutama pada saat
tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.
PANEN
Pemanenan dilakukan
saat massa bungan mencapai ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55 –
100 hari tergantung dari kultivar.
Sebaiknya panen
dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara memotong tangkai bungan bersama
sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.
Selamat atas mengudaranya "Jejak BPP Mojo",
BalasHapusSelamat bercyber extension,
Jayalah penyuluhan pertanian.
Jayalah petani Indonesia !
terima kasih pak :)
Hapusjaya penyuluh pertanian, jaya petani Indonesia