Senin, 14 April 2014

Penyuluhan Budidaya Bunga Kol

BUDIDAYA BUNGA KOL
Ir. Suharyono Kristanto
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
BPP Mojo
Kabupaten Kediri


Syarat Tumbuh

·         Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperature untuk pertumbuhan kubis bungan yaitu minimum 15.5 – 18 derajat dan maksimum 24 derajat C.

·         Kelembaban optimum bagi tanaman kol antara 80-90%.

·         Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperature tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di daratan rendah ( 0 – 200 m dpl ) dan menengah ( 200 – 700 m dpl ). Di daratan rendah, temperature malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang.

PEMBIBITAN

Penyiapan Benih

Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan benih dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut :

·         Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15 – 30 menit.
·         Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam.
·         Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah.
Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker). Bumbung dapat dilakukan dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag kecil.

Teknik Penyemaian Benih

Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi persemaian antara lain : (1) tanah tidak mengandung hama dan penyakit atau factor-faktor lain yang merugikan ; (2) lokasi mendapat penyinaran cahaya matahari cukup, dan (3) dekat dengan sumber air bersih.

Penyemaian di bumbung (koker atau polybag ), satu per satu benih dimasukkan ke dalam bumbung yang dibuat dengan cara seperti di atas. Bumbung dapat terbuat dari daun pisang atau daun kelapa dengan ukuran diameter dan tinggi 5 cm atau dengan polybag kecil yang berukuran 7-8 cm x 10 cm Media penyemaian adalah campuran tanah halus dengan pupuk kandang (2:1) sebanyak 90%. Sebaiknya media semai disterilkan dahulu dengan mengkukus media semai pada suhu udara 55-100 derajat C selama 30 – 60 menit atau dengan menyiramkan larutan formalin 4% ditutup lembar plastik (24 jam ) lalu diangin-anginkan. Cara lain dengan mencampurkan media semai dengan zat fumigant Basamid-G (40-60 gram / m2) sedalam 10-15 cm, disiram air sampai basah dan ditutup dengan lembaran plastic (5 hari), lalu plastic dibuka, dan lahan diangin-anginkan (10-15hari).

Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian

·         Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari tergantung cuaca.

·         Pengatur naungan persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya matahari terlalu panas dan kurang menguntungkan bagi bibit.

·         Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput / gulma lainnya yang tumbuh disela-sela tanaman pokok

·         Dilakukan pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gram / liter dan penyemprotan pestisida ½ dosis jika diperlukan.

·         Hama yang menyerang biji yang belum tumbuh dan tanaman muda adalah semut, siput, bekicot, ular tritip, ulat pucuk, molusca dan cendawan. Sedangkan, penyakit adalah penyakit layu. Pencegahan dan pemberantasan digunakan Insektisida dan fungisida seperti Furadan 3 G, Antrocol, Dithane, Hostathion dan lain-lain.



PENGOLAHAN MEDIA TANAM

Pembentukan Badengan

Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan sisa-sia akar, dicangkul sedalam 40-50 cm, lalu dibuat bedengan selebar 80-100 cm. Pada lahan miring perlu dibuat parit di antara bedengan tetapi jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat.

Pengapuran

Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5.5 dengan dosis kapur yang sesuai dengan nilai pH tanah tetapi umumnya berkisar antara 1- 2 ton   ha dalam bentuk kalsit atau dolomite. Kapur dicampurkan merata dengan tanah pada saat pembuatan bedengan.

Pemupukan

Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5 – 17,5 ton / ha pupuk kandang matang ditambahkan dengan asumsi populasi tanaman per hektar antara 25.000 – 35.000. Selain itu juga diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP – 36 dan KCI dengan dosis masing-masing 250 kg disebar merata dan dicampur dengan tanah di bedengan. Setelah itu lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.

TEKNIK PENNAMAN

Penentuan Pola Tanaman

Jarak tanam kubis bungan adalah 50 x 50 cm untuk kultivar yang tajuknya melebar dan 45 x 65 cm untuk kultivar tegak. Waktu tanam terbaik di pagi hari antara jam 06.00 – 09.00 atau sore hari antara jam 03.00 – 05.00.

Cara Penanaman

Bibit dikeluarkan dengan cara membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar. Satu bbit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram sampai tanah menjadi basah benar.

PEMELIHARAAN

Penyulaman

Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira – kira 2 minggu.

Penyiangan

Penyiangan yang bersamaan dengan penggemburan dilakukan bersama – sama dengan pemupukan susulan yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (hst), 20 hst dan 30-35 hst. Penyiangan dan penggemburan harus silaksanakan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis bunga yang dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetative (memasuki masa berbunga ) penyiangan dihentikan.

Perempalan

Perempelan tunas cabang dilakukan seawall mungkin supaya ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk optimal. Egera setelah terbentuk massa bunga, daun daun tua diikat sedemikian rupa sehingga massa bungan ternaungi dari cahaya matahari. Penutupan ini berfungsi untuk mempertahankan

Pemupukan

Warna bunga supaya tetap putih.
Selama masa pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.
·         Pupuk susulan I diberikan 7 – 10 hst terdiri atas ZA 150 kg / ha, Urea75/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCI 75 kg / ha di sekeliling tanaman sejauh 10-15cm dari batangnya lalu di timbun tanah.
·         Pupuk susulan II diberikan 20 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCI 150 kg/ha di larikan sejauh 20 cm dari batangnya lalu di timbun tanah.
·         Pupuk susulan III dibeirkan 30-35 hst terdiri atas ZA 150 kg.ha, urea 100kg/ha, dan KCI 150 kg.ha di larikan sejauh 25 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah. Bersamaan dengan pupuk susulan III tanaman disemprot dengan pupuk daun dengan N dan K tinggi.



Pengarian dan penyiraman

Pengariran dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1  - 2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

PANEN

Pemanenan dilakukan saat massa bungan mencapai ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55 – 100 hari tergantung dari kultivar.

Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara memotong tangkai bungan bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.


2 komentar:

  1. Selamat atas mengudaranya "Jejak BPP Mojo",
    Selamat bercyber extension,
    Jayalah penyuluhan pertanian.
    Jayalah petani Indonesia !

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih pak :)

      jaya penyuluh pertanian, jaya petani Indonesia

      Hapus